Welcome

Met dateng di Napekah Tasarahai...

Sabtu, 20 Februari 2010

Evaluasi Non-Tes Dalam Mengukur Pencapaian Pembelajaran Sastra di SMA

Penilaian merupakan hal yang fundamental. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian keputusan yang baik sehingga diperlukan informasi yang tepat dan relevan. Pengumpulan, pengaturan, dan penyajian informasi pendidikan itu menjadi tugas dan tanggung jawab para pendidik profesional.
Tujuan penilaian itu bermacam-macam. Tujuan yang bermacam-macam itu dapat diklasifikasikan berdasar atas beberapa hal, misalnya berdasarkan fungsi penilaian itu sendiri di dalam proses pendidikan.
Berdasarkan atas fungsinya, penilaian dimaksudkan untuk memenuhi tiga kelompok kebutuhan yaitu kebutuhan psikologik, kebutuhan didaktik, dan kebutuhan administratif.
Kebutuhan psikologik
Setiap orang yang terlibat dalam usaha pendidikan secara psikologik memerlukan informasi yang dapat dijadikannya sebagai rangka acuan (frame of reference) dalam menentukan di mana dia sekarang dan ke mana dia harus bergerak menuju tujuan pendidikan yang hendak dicapainya.
Dalam tiap usaha manusia pada umumnya selalu dibutuhkan penilaian terhadap usaha-usaha yang telah dilakukannya, yang berguna sebagai bahan orientasi untuk menghadapi usaha-usahanya yang lebih jauh. Memang secara psikologis orang selalu mengetahui sudah sampai sejauh mana dia berjalan menuju kepada tujuan yang ingin atau yang seharusnya dicapainya.
Kebutuhan Didaktik
Hasil-hasil penilaian sangat besar manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan didaktik. Misalnya, untuk motivasi belajar, untuk mengetahui cocok tidaknya bahan pelajaran, untuk mengetahui tepat dan tidaknya gaya mengajar dan cara-cara mengajar, untuk mengetahui tepat dan tidaknya kurikulum yang berlaku, untuk mengetahui siapa-siapa yang memerlukan pertolongan khusus (karena mendapat kesukaran), dan siapa-siapa yang memerlukan tugas tambahan (karena kemajuan belajarnya melebihi teman-temannya), dan sebagainya.
Kebutuhan Administratif
Untuk keperluan tindak-tindak administratif, penilaian adalah mutlak harus dilakukan. Oleh karena itu, seluk-beluk hal ini harus mendapat perhatian seperlunya. Agar penilaian dapat mencerminkan apa yang dinilai hendaknya penilaian dilakukan secara periodik, jangan hanya sekali dalam 4 bulan atau 6 bulan. Makin sering dalam batas waktu tertentu, makin baik. Hasil penilaian itu sendiri harus segera diberitahukan kepada murid-murid.
Evaluasi Untuk Mengetahui Pencapaian Tujuan
Evaluasi digunakan dalam mengetahui pencapaian pada siswa yang dimaksudkan untuk membantu guru mengetahui tingkat keberhasilannya terhadap tujuan yang telah ditetapkannya. Evaluasi yang dapat digunakan dalam pemberian materi sastra dapat dilakukan melalui tes maupun non-tes. Meskipun tes merupakan alat yang dianggap dapat mengukur secara tepat dan membantu guru dengan mudah, namun kebanyakan evaluasi dengan tes lebih mengarah pada pencapaian indikator pada ranah kognitif saja. Sedangkan evaluasi non-tes dapat mencapai ketiga ranah sekaligus, meskipun tidak efesien dalam menilai setiap individu belajar. Akan tetapi, dalam pembelajaran sastra pada siswa lebih baik menggunakan alat evaluasi non-tes karena dengan alat itu pencapaian tujuan pada siswa dapat dilihat secara maksimal. Siswa dapat secara bebas mengkreasikan pengetahuan mereka terhadap sastra terutama dalam aplikasinya pada ranah afektif dan psikomotorik. Siswa tidak terkekang pada keterbatasan soal tes tertulis yang terkadang membatasi pengetahuan mereka tersebut dalam kata-kata.

1 komentar: